Setelah Kalisari dan Hafana yang muncul duluan menyusul mereka adalah
Haz (Hino RK), Menggala (MB OH dan OK), Mandala (Hino RK), Dhana Dasih
(Hino RK), Laksana Anda (Hino AK, Mits MB) terus akhirnya bermunculan
nama-nama baru seperti sekarang antara lain Pangeran (Hino RK), Medali
Mas (Hino RK) dan lain-lain
Setelah sukses dengan Patas Surabaya - Malang, kemudian dibuka beberapa jurusan lain antara lain:
1. Surabaya - Madiun (sampai Ponorogo)
Pertama kali dilayani oleh Mandala (Hino RK dan AK), Widji
(Mitsubishi BM), Kalisari (MB OH) dan Akas (MB OH dan Hino AK). Setelah
itu Widji mulai mundur, disusul Akas dan Kalisari, seiring dengan mulai
masuknnya Cendana, Indrapura, Jaya dan Restu. Setelah itu Mandala mulai
berganti-ganti pemilik, mulai dari sebagian dibeli Puspa Indah, Ladju
dan Sumber Lumayan. Sayangnya kualitas pelayanan penumpang Patas AC
Surabaya - Madiun ini tidak bagus karena umumnya dipakai pola
setoran sehingga harga tiket tidak standar dan jadwal keberangkatan jadi
kacau. --> saat ini yang masih terlihat, Cendana Group, Indrapura, Jaya saja... kalisari juga sudah menghentikan operasi di jalur ini.
2. Surabaya - Kediri - Tulungagung / Trenggalek
Pertama kali dilayani Harapan Jaya dan Rukun Jaya. Dalam
perkembangannya Rukun Jaya diambil alih oleh Harapan Jaya. Semua bus
Harapan Jaya pertama kali pakai Hino RK,sedangkan Rukun Jaya pakai
Mitsubishi BM. Setelah itu dalam perkemabangannya muncul Sri Lestari dan
Setiawan--> Rukun Jaya entah
kemana saat ini, karena bis bumel pun tinggal bis mini....Sri Lestari
armada patasnya telah disikat ludes oleh Harjay pada tahun ini.... jadi
nyaris tersisa 1/2 biji setiawan dan saat ini
3. Surabaya - Probolinggo, Surabaya - Jember, Surabaya - Bondowoso, Surabaya - Banyuwangi.
Jalur ini sejak awal adalah punya AKAS. (ada Akas I, II dan IV)
bermain di kelas Patas jalur ini termasuk MIla Sejahtera. Busnya
macam-macam yang dipakai mulai dari MB OH, Hino RK - AK, Nissan CB -
RB , yang jelas untuk kelas Patas AKAS group tidak pernah pakai
Mitsubishi. Selain AKAS yang pertama kali ikut melayani jalur ini adalah
Tjipto (Hino RK dan MB OH) serta Jember Indah (MB OH) --> saat ini sering dicaploknya Tjipto II oleh Ladju, Ladju mulai bermain-main di jalur ini
Catatan: Hampir sama dengan jalur ini, di Malang di buka jalur Malang
- Probolinggo - Jember. Pemulanya adalah Akas II (MB OH) dan Tjipto
(Hino RK dan MB OH).--> Jember Indah juga sempat bermain patas dijalur ini, namun saat ini tidak terlihat
4. Surabaya - Bojonegoro
Hanya dilayani sebentar oleh Widji (saya lupa armadanya pakai apa).
Dari Surabaya diberangkatkan dari Terminal Jembatan Merah. Setelah itu
dianggap gagal dan tidak dilanjutkan lagi. ---> Sampai sekarang tidak ada bus Patas nya... kalah dari pasukan ATB
5. Surabaya - Solo - Yogya
Perintis Patas Surabaya - Solo adalah Mandala (Hino RK Turbo),
sedangakan Surabaya - Solo - Yogya adalah Mila Sejahtera (Hino RK dan
AK), Agung Express /Milik Mandala (Hino AK) dan Karmina Rizky (Akas
Group - Hino AK). Kemudian akhirnya Mandala dan Agung hilang digantikan
oleh EKA (generasi pertama Hino AK, Nissan RB) serta Sumber Kencono
(Hino AK, Mits RM) dan Jaya Utama (MB OH). --->Sumber
Kencono dan Jaya Utama tersisih dengan manis melawan EKA, Eka melalui
bendera Mira dengan Hino AK, membuka jalur Surabaya Madiun Solo namun
karena kurang laku ditutup dan seluruh bis di branding ke EKA. Patas Mila sekarang sudah sulit ditemui, bahkan yang atas Nama Akas NNR pun tinggal 2 bus sehari yang kelihatan beroperasi
6. Surabaya - Tuban - Semarang
Perintisnya adalah Mandalasari (Hino AK, RK, MB OH) dan Trigaya Putra
(Nissan RB,CB). Setelah itu Mandalasari hilang dari peredaran seiring
dengan masuknya Jaya Utama (MB OH eks Bus Malam sekarang Hino RG), Jawa
Indah (MB OH eks bus malam sekarang MB 1518 dan 1521 ), disusul oleh
Sinar Mandiri Mulia (Restu Group Nissan CB, Hino AK) , Widji (MB OH dan
Hino RG) dan Nusantara (Scania dan Hino RG) ---> Semuanya
masih eksis hingga kini dengan penambahan.... Trigaya Putra diakuisisi
Jaya Utama, kemudian jaya utama nambah trayek patas melalui bendera
Indonesia
Beberapa Trayek baru yang gagal
- Blitar - Malang dengan armada Bagong mini... yang sama sekali tidak dilirik oleh orang Blitar (patas kok pake bis mini
) - Blitar - Pare-Surabaya Oleh Harapan Jaya, juga hanya bertahan beberapa bulan saja. (wah seandainya Blitar-Malang-Sby pasti akan lain cerita) timing saat itu kurang pas karena disaat itu sisa-sisa Mandala ATB masih banyak beredar, beda dengan sekarang, NYARIS tak ada bis akdp AC masuk Blitar. Salah satu faktor kegagalan bis patas di blitar karena bersaing dengan tarif kereta api yang murahnya luar biasa, selisih s/d 80% dari tarif bumel bis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar